Halaman

Sabtu, 22 Desember 2018

Adakah Hubungan Hari Lahir dengan Watak Manusia?

Saya menyaksikan banyak sekali artikel yang membahas persoalan watak menurut hari lahir ini. Kita pun sekali-kali mendengar ada orang tua membahas masalah ini. Namun dalam memperjuangkan kebenaran kita patut bertanya: Benarkan bahwa ada hubungan antara watak manusia dengan hari lahirnya? Paling tidak saya meyakini bahwa persoalan ini begitu penting tatkala mengetahui bahwa jaman dahulu orang sangat mengutamakan untuk mengingat hari lahir anaknya bahkan lengkap dengan pasarannya. Saya menangkap kesan penting karena meyakini bahwa orang-orang jaman dahulu juga pintar, bahkan dalam beberapa sisi bisa lebih pintar daripada orang yang hidup jaman sekarang. Untuk menegakan kebenaran kita tidak seharusnya lekas menolak sebuah konsep, walaupun bukan berarti untuk meyakininya paling tidak diperlakukan sebagai objek penelitian. Itu lebih baik daripada langung bersikap anti apalagi melayangkan cemoohan. Jila salah harus terbukti salah, jika benar pun harus terbukti benar.

Metode Penelitian Watak Berdasarkan Hari Kelahiran

Suatu kali saya merenungkan sebuah cara, bahwa untuk mengetahui kebenaran konsep watak menurut hari lahir sedikitnya dapat dilakukan dengan 3 cara. 

1. Memiliki Data Sifat Berdasarkan Weton

Data tentang watak berdasarkan hari lahir ini dapat didapatkan dari internet maupun dari buku-buku sumber, atau hasil mendengar dari penjelasan orang tua. 

2. Mencocokan Data dengan Objek Penelitian

Mencocokan data watak berdasarkan weton ini memerlukan kepekaan rasa dalam mencocokan data dengan watak orang-orang yang ditemui di sekeliling. Mungkin tidak semua orang dapat melakukan pencocokan data sifat menurut hari kelahiran ini dengan watak orang-orang di lapangan. Tidaklah heran karena keterampilan ini betul-betul memerlukan kepekaan rasa, misalnya bagaimana membedakan keunikan amarah seseorang, keunikan cara berbicara dan berfikir, keunikan perilaku, dan lain-lain.

3. Pengelompokan Objek Penelitian

Kita juga perlu mengelompokan orang-orang yang diteliti wataknya tersebut. Pengelompokan ini bertujuan untuk membuktikan adanya pengulangan yang sama. Saya sudah begitu sering memperhatikan watak orang dan berdasarkan pengamatan rata-rata apa yang disaksikan lewat rasa ini memang sama dengan apa yang dikemukakan data watak menurut weton yang didapatkan dari hasil membaca maupun mendengar perkataan orang.

Sikap Tidak Percaya Orang

Jika saya membicarakan masalah sifat berdasarkan weton ini dengan orang lain, maka ada yang percaya, ada yang biasa saja, ada juga yang tidak percaya bahkan menganggap bahwa perkara sifat berdasarkan hari lahir ini adalah takhayul dan termasuk syirik. Saya bisa memaklumi adanya orang yang tidak percaya dengan konsep karakter berdasarkan hari lahir ini mengingat bahwa tingkat kepekaan rasa itu berbeda-beda. Saya tetap harus menghormati mereka yang tidak percaya. 

Terlepas dari orang percaya atau tidak bagi saya pribadi konsep karakter berdasarkan weton ini merupakan sebuah bidang ilmu yang layak dijadikan bahan penelitian sebagaimana ilmu-ilmu pengetahuan alam yang kasat mata, hanya saja persoalannya ada kesulitan tersendiri dalam menuliskan data yang disandarkan pada penelitian sense (rasa) ini.

Terus Mengasah Keyakinan

Sampai saat ini saya masih terus mengasah keyakinan saya akan kebenaran konsep watak menurut weton ini dengan cara terus menerus mengamati orang-orang sekitar. Sebenarnya saya adalah orang yang kritis (banyak bertanya atau mempertanyakan setiap hal) dan sebenarnya tidak mudah percaya begitu saja dengan sesuatu tanpa mengujinya terlebih dahulu. Walaupun demikian karena penelitian saya sudah cukup lama, seingat saya mulai kenal dengan dunia pengelompokan watak manusia itu sekitar tahun 2007 kepercayaan saya pun semakin meningkat. 

Korelasi dengan Alam

Terkadang dalam membahas keteraturan watak manusia secara umum (tidak hanya hari lahir saja) beberapa paham dalam banyak artikel menghubung-hubungkannya dengan pengaruh alam. Dikatakan bahwa alam ini mempengaruhi watak manusia. Tentang ini saya percaya Tuhan telah membuat keteraturan watak manusia berdasarkan peredaran waktu, dan selalu ada perulangan tiap jatuh pada waktu yang sama. Adapun korelasinya dengan alam, entah kebetulan atau memang ada hubungannya, dapat disebutkan bahwa kondisi alam pada saat seseorang dilahirkan itu sebagai simbolisasi dari watak orang yang dilahirkan pada waktu tersebut. 

Saya rasa korelasi seperti itu tidak ada salahnya untuk dipercayai, yang penting kita tidak meyakini bahwa ada sesuatu yang lain yang berkuasa di luar Tuhan Yang Maha Esa, atau alamlah yang menentukan watak manusia sementara kita lupa kepada pencipta alam itu sendiri. Dalam memahami persoalan ini dibutuhkan sifat bijaksana yang cukup membumi lebih dari yang saya uraikan dalam tulisan ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar