Halaman

Senin, 24 Desember 2012

Cara Menyayangi Anak

Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Bismillahirrahaanirrahiim...

Hampir segala sesuatu kita lihat berpasang-pasangan.

Siang - Malam
Laki-laki - Perempuan
Jauh - Dekat
Besar - Kecil
Susah - Senang
Rapi - Kacau
Panas - Dingin
Dll...... kalau ditulis semua, artikel ini nggak bakalan jadi2, hehe...

Bagaimana dengan pasangan "jasmani"?
Tepat sekali, sudah pada pinter nih. Ya, pasangan jasmani adalah rohani.

Namun, kayaknya kebanyakan orang dalam mendidik dan menyayangi anak itu baru jasmani saja. Melalui uang, fasilitas, sekolah-sekolah favorit, sementara rohani diberi porsi terlalu sedikit, bahkan bisa jadi tidak sama sekali. Seperti ngaji, dilatih sholat, dzikir, diberi buku-buku islami, dididik ahlaknya, dido'akan dengan senantiasa mendekatkan diri kepada Allah.

Sehingga, tidak sedikit anak yang jadi bandel, manja, ngelawan sama orang tua. Bukannya bikin bangga, malah bikin malu, bikin banyak masalah. Mengapa bisa terjadi seperti ini? Boleh jadi karena orang tuanya cuma menyayangi anaknya dengan usaha jasmani, logika semata-mata. Sementara ruhani nol. Nih nak, motor buat sekolah! Nih, nak brosur jurusan universitas terbaik. Nih nak hanphone-nya yang terbaru. Nih nak, uangnya, kalau nggak cukup telepon lagi. Kamu butuh mobil nggak? Buku-bukunya lengkapi ya, beli yang bagus sekalian. Awas, belajarnya yang rajin, jangan nonton terus, jangan main terus. Gitu saja, kadang-kadang. Bener nggak sih? Saya yakin bukan Anda, tapi orang lain.

Sementara usaha ruhani (keyakinan)-nya kurang maksimal. Belum memakai do'a, belum memakai sholat, belum memakai puasa, belum memakai shodaqoh, yang semuanya diniatkan untuk mengawali do'a bagi anak-anak mereka. Kalau saja para orang tua tahu, banyak sekali kisah-kisah yang memuat keberhasilan usaha batin (keyakinan) ini dalam mencetak anak-anak shaleh/shalehah, cerdas dan berbakti. Sebab yang didekatinya Allah. Satu-satunya pemain di dunia ini. Yang Maha Tahu, Maha Mengatur, Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu. Subhannallah.

Pentingkah? Saya tegaskan : PENTING ! Mengapa? sebab saya menyaksikan sendiri, mendengar sendiri, di dunia siswa, mahasiswa, dan anak-anak pada umumnya. Mereka diberi fasilitas, diberi uang, dan yang lainnya. Tapi perilakunya, andaikata orang tuanya tahu, saya yakin mereka tidak akan suka. Atau mungkin mereka sedih. Banyak anak yang berbohong dengan uang yang diamanahkan orang tua mereka. Buat kuliah, nggak tahunya dipake biyayain pacaran. Buat jajan, malah dipake maksiat. Apa nggak sedih tuh, ngedengernya? Mereka menyia-nyiakan kepercayaan orang tua mereka.Mengkhianati orang tua mereka sendiri.

Lalu siapa yang bisa dipercaya untuk mengawasi tatkala mereka di luar rumah? Wong di rumah saja, kalau sudah pintu kamar ditutup, orang tua pada nggak tahu apa yang dilakukan anaknya. Ya nggak ada, mau ngutus satpam, mau nyewa orang, he...he... gila kaya bener, berapa bayarnya tuh? Atau hubungi temen-temennya. Nah kalau temen-temennya pada dusta semua? Mau apa lagi? Nggak, nggak ada yang bisa dipercaya, kecuali Allah. Maka dekati Allah dengan amalan-amalan yang banyak, yang rajin, terus do'akan anak-anak, supaya shaleh dan shalehah, jujur, pinter, dan do'a-do'a baik lainnya. Top buat Anda, kalau sudah begitu!

Karenanya saya sebagai anak, selalu meminta dorongan do'a pada ibu dan ayah saya. Saya sebagai anak selalu berusaha meminta agar orang tua saya meningkatkan amalan harian. Dalam kondisi apa pun, terutama saat punya masalah. Agar mudah-mudahan "pijakan" saya dikokohkan. Dikuatkan. Diberi solusi atas setiap permasalahan, rintangan, godaan, dan sebagainya.

Amalan-amalannya ya sholat yang wajibnya dibagusin lagi. Di awal waktu dan selalu berjamaah. Boleh sholat tahajud, sholat duha, sholat hajat, sholat istikharah (minta petunjuk), shodaqoh, puasa sunat senen kemis. Baca (tadarrus) Al-Qur'an tiap hari. Terus do'anya yang bagus, kalau nggak bisa pake bahasa Arab, ya pake bahasa sehari-hari saja, rendahin hati waktu do'a, mintanya baik-baik, sungguh-sungguh, bener-bener hati berserah diri. Inget Allah adalah segalanya bagi hidup kita. Yang menentukan langkah kita, yang ngatur hidup kita. Jangankan mengatur hidup kita, perkara selembar daun jatuh pun Allah ngaturnya. Nangis? Silahkan kita bebas nangis di hadapan Allah...hehehe... kalaupun di kantor bapak tegas dan nyeremin, nangis saja, malah bagus. Tiap butiran air mata yang jatuh di hadapan Allah, insyaAllah sangat tinggi dan berarti nilainya. Yang Yakin. Asalkan dilakukan dengan rajin, walaupun banyak rintangannya, diusahakan istiqamah, insyaAllah, Allah akan mengabulkan do'a ibu bapak semua.

Alhamdulillah...
Astaghfirullah al-adziim...

Gambar : Google

Tidak ada komentar:

Posting Komentar