Halaman

Minggu, 23 Desember 2012

Pertolongan Allah

Bismillahi rrahmaani rrahiim...

Kemarin, Sabtu 22/12/2012, Kang Irfan, anak sulung K.H. Cucu Syamsul Millah, pimpinan Ponpes Manarul-Huda, nelepon saya. Beliau minta saya nganter dari terminal Pancasila (deket Miftahul Huda Al-Hadi tempat beliau mesantren) ke Manonjaya ke rumah kenalannya, untuk urusan pembelian mobil sama orang Cineam. Perjalanan yang saya tempuh nantinya merupakan perjalanan selama setengah jam dengan kecepatan sepeda motor standar. 

Pukul 16.30 saya ditelepon, saya sadari lagi ini adalah tugas dari Allah. Perasaan capek itu hanya buaian nafsu belaka boooy.... (bujuk saya dalam hati), setelah saya niatkan semata-mata ibadah, untuk membantu karena Allah, memang rasa capek yang hanya saduran itu pun sirna dengan sendirinya. Ternyata benar adanya, buaian nafsu selalu mengada-adakan suatu penghalang yang sebenarnya tidak ada. 

Apalagi kalau ingat kata-kata ustadz Yusuf Mansur bahwa salah-satu ciri seseorang akan mendapat pertolongan Allah, bahwa jika ada seseorang yang memohon bantuan pada kita, maka kita tutup (bantu) kesulitannya. Kita bantu dulu, baru kita dibantu. Etikanya kan begitu, meskipun tidak selalu. Meskipun demikian yang membuat saya lebih terhibur adalah, apalah disebutnya saya ini, andaikata ngacuhin ibadah, sementara karunia Allah pada diri saya sudah bukan gede lagi.

Saya bersiap-siap, bawa peralatan, terutama sarung buat sholat. Saya pikir, sekarang kan musim hujan, persiapan mesti lebih oke. Saya jemput beliau, dan saya antar sampai di tujuan. Awalnya saya mengira urusan kelar sebelum maghrib, dan saya bisa sempet maghrib di kamar kost. Ternyata kendala dari pihak penjual datang, mereka masih dalam perjalanan membawa mobilnya dari Cineam. Kami pun menunggu di rumah kenalan Kang Irfan yang belum datang, sedang mengambil mobil bersama kawannya. Sholat maghrib berjamaah. Nah, lewat adzan isya baru urusan jual beli beres. Saya sudah gelisah tuh, saya nge-judge diri saya, kalau saya nggak bakal sempet sholat berjamaah isya di mesjid. Mau ijin ke mesjid, katanya mesjidnya agak jauh, saya nggak tahu jalan, sudah gitu gelap karena di kampung.

Saya ingat janji saya dulu, untuk memberi Kang Irfan sejumlah uang, saat urusan jual beli motor saya yang dibantu olehnya selesai. Maka pada saat sebelum pulang saya tunaikan janji saya. Mudah2an, Allah menurunkan pertolongannya atas kekhawatiran saya malam ini.

"Duh, gimana dong, kayaknya bakalan hujan!" kata Kang Irfan.

"Tenang saja, insyaAllah hujannya nggak bakalan gede, cuma gerimis doang!" jawab saya, padahal hati saya juga nggak karuan...hehe...

Kami pun pulang. Kang Irfan kendarai mobil barunya, sementara saya pulang naik motor saya. Hujan gerimis. Makin khawatir, karena saya lupa nggak bawa jas hujan. Lagian nggak mungkin motornya dinaikin ke mobil, susah...hehe... Saya makin pesimis, barangkali nanti hujan makin gede. Hati saya ketar-ketir.

Saya iringi perjalanan pulang dengan berdzikir. Saya bersyukur, hujan hanya gerimis sepanjang jalan. Saat beberapa menit lagi sampai, beberapa kilometer lagi, alhamdulillah, Allah pelihara sholat berjamaah saya. Belum jauh saya berbelok dari Pertamina saya melewati mesjid yang baru saja adzan, dan ikut sholat berjamaah, meskipun kebagian 1 rakaat terakhir, tapi nggak kebanding ni'matnya. Alhamdulillah. Saya yakin Alah telah mengaturnya untuk saya.

Kalau kita yakin dan berserah diri kepada Allah, dan berazzam untuk istiqamah, insyaAllah, Allah akan memberikan pertolongan. Kalau ternyata tidak seperti yang diminta? Berprasangka baik saja! Gampang kan?! Allah pasti punya rencana lain yang jauh lebih baik. Umpamanya di perjalanan ban bocor, kita nambal dulu, sambil menggerutu, padahal siapa tahu bahwa itu yang menyelamatkan kita dari kecelakan di perjalanan. Pas kita nerusin perjalanan ternyata di depan ada kecelakaan. Allah Maha Cepat perhitungan-Nya.

Mudah-mudahan kita selalu mendapat pertolongan Allah dalam menyempurnakan ibadah kita kepada-Nya. Aamiin.

Alhamdulillah...

Gambar :  Google

Tidak ada komentar:

Posting Komentar