Halaman

Kamis, 29 November 2012

Bukan Sekedar Menulis Kata, Tapi Menulis Makna

Benarkah ketika seorang penulis mengutamakan makna, secara sendirinya tulisan yang dihasilkan jadi indah? Silahkan kamu beri penilaian sendiri. Tapi menurut saya: Ya! Keindahan sebuah tulisan itu berdasarkan kekayaan maknanya. Terus bisakan kita menulis sedikit. tapi mengandung kekayaan makna? Pernahkan kamu menemukan sebuah uraian yang sangat panjang, ternyata merupakan kupasan makna dari satu buah judul puisi yang hanya terdiri dari beberapa baris? Karena memang karya yang dihasilkan kaya akan makna.

Tulisan yang bemakna tidak hanya indah, tetapi juga berguna, ada pelajaran yang bisa diambil. Meskipun dengan sajian yang singkat. Mungkin akan mengandung unsur sejarah, unsur sindiran, sesuai dengan kehidupan nyata, unsur pepatah, dan lain-lain: yang semuanya berguna untuk dikupas. Tidak hanya puisi tetapi termasuk pada prosa. Semua itu tergantung pula dari pilihan kata, cara menyusun paragraf, bahkan susunan bab. Menulis adalah seni. 

Bisakah kita menggambarkan orang tertawa dalam sebuah prosa, tapi tawa yang penuh makna? Pasti bisa. Asal kita mampu menempatkan, di adegan mana tawa terjadi, tangis dan ekspresi lainnya terjadi. Atau menggambarkan seseorang yang sedang bercanda, tapi mengandung maksud. Memunculkan sebuah lelucon, tapi ada pesan yang disampaikan yang lebih dari sekedar lelucon.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar