Halaman

Senin, 17 Desember 2012

Amat Bodoh

Tangan, kaki dan senandung
Mata bicara telinga merenung
Diam dalam gerutu, atau menyahut
Nurani kadang tertawa
Lain kali sungkan merasa gembira
Terkadang jadi kalut

Siapakah mereka?
Begitu ramai dalam batin
Aku sedang merasa asing

Siapa tidak akan terpana?
Aku dilayani ramai dijalin
Begitu sering

Rupanya pemberian-Mu
Amat bodohnya aku ini
Pada-Mu, acuh sampai kini

(Tasikmalaya, 18 Desember 2012)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar