Halaman

Senin, 17 Desember 2012

Dimanakah Dirimu, Teman Sejatiku?

Bismillahi rrahmaani rrahiim...

Assalaamu 'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh...

Ketika membaca Q.S. Al-'Asr, kita tidak hanya diingatkan tentang masalah berharganya waktu, tapi mengingatkan kita juga tentang pentingnya kebersamaan (berjamaah). Kita dianjurkan selalu memiliki teman sejati, dalam hidup yang singkat ini. 

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih Maha Penyayang
1. Demi  masa.
2. Sungguh, manusia berada dalam kerugian,
3. kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran

(Terjemahan Q.S. Al-'Asr, dari Syaamil Al-Qur'an 
Terjemah Tafsir Per Kata edisi doa dan tasbih)

Saling menasehati, tidak bisa dilakukan sendirian. Masa ngerjain "saling" sendirian, mau "saling" sama siapa? Hehe... Minimal dikerjakan oleh dua orang. Ada ungkapan bahwa "serigala akan menerkam domba yang terpisah dari kelompoknya". Makanya, berjamaah, selalu bersama-sama itu penting. Untuk saling mengingatkan, saling suport, kalau yang salah ingatkan supaya jadi bener. Nah yang udah nempuh jalan bener, jangan misahin diri, tapi tetep sama-sama, supaya mendapat nasihat-nasihat kesabaran. 

Indah sekali konsep pertemanan yang diajarkan dalam surat ini. Pertemanan tidak untuk hura-hura, sekedar main-main seperti pertemanan yang terjadi umumnya. Tapi pertemanan dalam Islam itu untuk saling menjaga, saling mengingatkan akan kebenaran dan kesabaran. 

Benarkah pertemanan sejati itu langka? Gini saja, Anda cek sendiri ya !! Coba, dari sekian banyak orang yang Anda kenal, sering ngobrol dengan Anda, sering pergi bareng sama Anda,  siapa di antara mereka yang dengan orang tersebut kita bisa saling berbagi nasihat kebaikan? Kalau saya yang dimintai jawaban, jujur, sampai saat ini masih jarang. Hanya beberapa orang saja, dari puluhan teman saya. Saya yakin, Anda pun tidak jauh berbeda. Atau bahkan ada yang tidak memilikinya sama sekali. Semoga saja tidak demikian.

Robi, salah satu teman saya, yang saya berani bilang kawan sejati. Secara rutin kami bertemu, dan berbagi pengalaman dalam amal-amal ibadah. Saling memberi masukan, saling mengingatkan untuk tetap istiqamah mendekatkan diri kepada Allah. Kami selalu mengungkapkan, bahwa kami merasa beruntung. Ada baiknya Anda pun memilikinya, paling tidak seorang. Jangan sendirian.

Hati-hati memilih teman. Tidak setiap teman mau menemani di kala susah. Jangan sampai kita berteman justru dalam kesia-siaan, apalagi maksiat. Berteman karena harta, berteman karena jabatan, karena status sosial semata. Jangan hanya itu, tetapi lengkapi dengan niat berteman karena Allah.

Memang kawan sejati ibarat mutiara, ibarat intan. Intan tidak seperti batu alam yang melimpah di sungai-sungai. Intan jarang ditemukan, begitu pula sahabat sejati. Maka segeralah cari sahabat sejati Anda, meski susah menemukannya. Tapi insyaAllah, tidak akan terus-menerus susah, kalau kita kawali ikhtiar kita dengan do'a. Berdo'alah minta dipertemukan dengan seorang kawan sejati yang dengannya kita bisa berbagi nasihat kebaikan. InsyaAllah suatu saat Anda akan menemukannya. Mungkin Anda akan bilang, ya gampang tinggal ke mesjid saja, atau ke pesantren. Menurut pengalaman saya, hal itu belum tentu dan tidak mesti. Maka dari itu berdo'a, berdo'a, dan berdo'a. 

Alhamdulillah...

Gambar : Google

Tidak ada komentar:

Posting Komentar