Halaman

Sabtu, 01 Desember 2012

Bikin Tulisan Ancur? Kenapa Nggak!!

Pada posting ini saya ingin coba ngebahas tulisan saya sebelumnya "Bagaimana Memulai Menulis", khusus di... bagian yang katanya gini: "Ingat, tulisan yang baik itu bisa disebut baik karena DIPERBAIKI, dan tidak ada tulisan yang DIPERBAIKI kecuali tulisan yang NGGAK BAIK, alias JELEK."

Sesuatu yang mustahil menurut saya, tanganmu dalam sekali gores menghasilkan tulisan yang bagus. (Coba aja siapa yang sanggup?). Kecuali kamu mempunyai kemampuan mengarang di dalam ingatan, mengeditnya juga di dalam ingatan, dan itu menurut saya tidak mungkin buat orang kebanyakan.  

Makanya kali ini saya anjurin temen-temen semua supaya sengaja memulai tulisan dengan menulis asal-asalan. Yang jelek sekalian. Beneran?!! Ya bener, saya nggak bercanda nih. Lho, bukannya malah akan menghabiskan waktu percuma? Menurut saya nggak, justru hal tersebut dapat mengantarmu menghasilkan tulisan yang baik nantinya, coba rujuk "Bagaimana Memulai Menulis".

Mengapa begitu? Pertama kamu tahu perbandingan, sehingga terbetik dalam benak : "Eh, iya beneran jelek nih!", Kemudian kamu sudah tahu ya kan, betapa hancurnya tulisanmu, nah otomatis kamu akan tahu juga cara ngebenerinnya. Mungkin katanya yang salah, atau susunan paragrafnya. Atau mungkin idenya malah yang nggak/kurang menarik.

Optimis aja, cara ini bakal bikin karya tulismu bagus. Singkirin dulu, teori2 yang kaku. Bukan nggak dianggap sama sekali, tapi dalam beberapa hal, khususnya sastra, terkadang teori-teori kaku itu mengandung hambatan. Hambatannya? Ya... gerak pikiranmu dalam berekspresi jadi terhambat, nggak bebas. Sastra itu kan seni, nggak ada aturan yang baku untuk seorang seniman dalam menghasilkan karya seni. Kata orang "Pencapaian seni itu nggak ada batasnya." Buat kita yang muslim, batasnya: yang tidak mengandung maksiat/kemunkaran saja. 

Saya justru memulai karya-karya tulis saya hampir semuanya dengan cara ini. Kamu bilang: Pantesan ancur!! Eit, jangan gitu dong, sinis amat! Hehe. Biar ancur yang penting manfaat kan. Aamiin...

Nah setelah bebas nulis, karya tulismu itu udah ketahuan iya kan, pasti ANCUR, alias BERANTAKAN. Hehe. Naah... baru nih giliran EDIT, kamu posisikan diri kamu sebagai kritikus (tukang kritik yang kejam) untuk karyamu sendiri. Tukang olok-olok untuk tulisan tanganmu sendiri. Sekali-kali lah tertawain diri sendiri, jangan orang lain ditertawain, malah dosa kan. Tapi jangan cuma nertawain n ngritik doang. Seterusnya giliran kamu mikir agak seriusan dikit, gimana tuh cara ngebenerinnya. Coba diteliti, kata-katanya, paragrafnya, idenya. 

Ya... paling tidak dengan tulisan kita yang jelek itu, kita sedikit terbantu, daripada ditemenin selembar kertas kosong doang iya kan? Paling tidak ada sesuatu untuk diperbaiki, ada suatu gambaran jelek, atau sumber ide tidak sengaja. Selamat bercoret-coret! Saya juga coret-coret dulu untuk posting ini, langsung di komputer sih! Hehe...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar