Halaman

Sabtu, 22 Desember 2018

Inilah 7 Kerugian Akibat Tempat Kerja Berantakan

Moslegraph - Apakah kita punya ruang atau meja kerja pribadi di rumah dan di kantor? Jika iya, lalu benarkah bahwa dibandingkan karyawan perempuan, karyawan laki-laki lebih sering membiarkan meja kerjanya berantakan? Tentang ruang kerja atau meja kerja berantakan ini sebuah riset menyebutkan bahwa hampir setengah atau tepatnya 46% pekerja merasa tidak perlu memiliki meja yang tertata rapi. Hanya ada 1 dari 5 pekerja yang mengaku secara teratur merapikan meja kerjanya. Sementara dilihat dari usianya, pekerja umur 45 tahun ke atas cenderung lebih tidak peduli pada kerapihan meja kerja. Adapun kelompok usia yang paling rajin merapikan meja kerja adalah kelompok usia 16 hingga 24 tahun. Terlepas dari hasi penelitian itu, juga orang-orang tertentu yang memang senang berantakan, semua orang  baik laki-laki atau perempuan, tua maupun muda perlu mengetahui bahwa memiliki ruang atau meja kerja yang rapi itu lebih baik daripada membiarkan tempat kerja berantakan.

Pengertian berantakan di sini tidak hanya secara fisikal tetapi juga secara digital. Kita boleh saja merasa bahwa lingkungan di sekitar kita sudah cukup bersih dan rapi namun saat kita membuka komputer file-file ternyata tersimpan secara tidak karuan. Tak hanya itu notifikasi email, chat dan akun media sosial pun berbunyi terus menerus. Itulah mengapa berantakan tidak hanya berisfat fisikal tetapi juga secara digital.

Berikut ini beberapa pengaruh buruk akibat tempat kerja berantakan.

1. Menurunkan Kinerja Otak

Tidak hanya meja kerja, baik itu lemari, lantai, maupun segala tempat di sekitar kita, kondisi berantakan ternyata dapat menyebabkan dampak negatif terhadap otak. Seorang ahli saraf di Universitas Princeton melalui sebuah penelitian telah berhasil melihat perbedaan antara produktivitas seseorang di lingkungan yang berantakan dengan lingkungan yang rapi. Hasil riset tersebut menunjukkan bahwa mereka yang dikelilingi suasana berantakan kinerjanya mengalami penurunan, stres bertambah, mengalami penurunan fokus dan ketidakmampuan memproses informasi.

2. Memperburuk Mental

Tidak hanya berdampak bagi kinerja otak, tempat yang berantakan ternyata dapat membuat kita lebih lelah. Apabila kita bekerja di dalam sebuah ruang atau di hadapan meja yang berantakan kita cenderung akan merasa frustasi, merasa miskin, dan tidak mempunyai kontrol atas hidup kita. 

3. Menyebabkan Kurangnya Ingatan

Kasus berantakan secara digital dapat mempengaruhi kita ke arah negatif. Misalnya notifikasi email, chat dan akun media sosial yang berbunyi terus menerus dapat membuat kita tidak bisa masuk secara penuh dalam proses kreativitas kerja karena terganggu akan hal tersebut. Dengan kata lain hal tersebut bisa memecah belah fokus kita dalam bekerja. Kondisi berantakan baik secara fisikal maupun secara digital bisa membuat kita lemah dalam memilah informasi, selalu berganti-ganti pekerjaan karena kehilangan fokus, serta kurangnya ingatan.

4. Menjadi Sarang Kuman

Meja kerja yang berantakan bisa menjadi sarang kuman sebab sampah-sampah yang terselip biasanya susah dibersihkan. Kaos kaki bekas pakai, kertas bekas, bekas makanan dan minuman, semua hal-hal kotor seperti itu dapat dengan mudah menjadi sarang kuman penyebab penyakit atau penyebab ketidaknyamanan, misalnya timbul bau yang tidak sedap. Hal tersebut bisa mengganggu konsentrasi saat kita bekerja.

Baca Juga:
5 Manfaat Bangun Pagi Ini Penting Diketahui
Tidur 8 Jam Masih Kesiangan? Inilah Penyebabnya

5. Beresiko Terhadap Karir

Bagaimana bisa tempat kerja berantakan bisa beresiko terhadap karir? Sebuah survei di Inggris menyebutkan 13,4 % pekerja laki-laki pernah ditegur atasan karena berantakan sementara pekerja perempuan sebanyak 6,9 %.

6. Waktu Terbuang Sia-sia

Akibat dari kebiasaan menaruh benda-benda sembarangan dan tidak pada tempatnya, seorang karyawan sering kali kehilangan waktu berharga hanya untuk mencari benda-benda yang tidak sengaja terselip entah di mana. Apabila dirata-ratakan, tiap pekerja kehilangan waktu 1,5 hari dalam setahun hanya untuk mencari benda-benda yang hilang di antara suasana tempat kerja yang berantakan. Sebanyak 1 dari 8 pekerja mengaku kehilangan waktu berharga hanya untuk memperdebatkan urusan meja berantakan. Kemudian 10 % lebih pekerja menghabiskan 30 menit lebih waktu mereka setiap pekan hanya karena mencari dokumen yang tersangkut entah di mana. 

7. Kehilangan Klien Baru

Di antara semuanya bahkan ada yang lebih buruk. Hampir 1 dari 10 pekerja mengaku bahwa mereka pernah kehilangan kesempatan ketika akan mendapatkan klien baru. Hal itu disebabkan karena meja kerjanya berantakan. Termasuk karena draf kontrak maupun dokumen penting lainnya hilang di antara tumpukan kertas.

Nah begitu banyak kerugian yang bisa dialami akibat ruang kerja atau meja kerja dibiarkan berantakan. Daripada kita mengalami kesusahan di kemudian, lebih baik rapikan tempat kerja kita sejak sekarang.

Diadaptasi dari :
www.tahupedia.com
health.detik.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar